Jakarta - Demo anarkis yang belakangan ini marak membuat Mendiknas Muhammad Nuh prihatin. Mantan Rektor ITS itu meminta para mahasiswa dalam berdemonstrasi tetap menjaga etika dan tidak anarkis.
"Demo boleh saja untuk menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai anarkis. Aspirasi mahasiswa itu akan sangat dihargai kalau tidak anarkis dan tetap mengedepankan intelektual, pemikiran dan gagasan yang lebih baik," kata M Nuh dalam acara Rapimnas dan Harlah IPNU ke-58 di Kampus UI Depok, sebagaimana rilis yang diterima detikcom, Minggu (7/3/2010).
Menurut mantan Menkominfo ini, jika prilaku anarkisme sudah memasuki ranah demokrasi, maka hal itu akan sangat berbahaya jika tidak segera diakhiri. Karena itu, Nuh meminta IPNU sebagai ormas yang berbasis pemuda dan pelajar tidak ikut-ikutan berdemo dengan anarkis.
"Dalam proses perjalan berbangsa dan bernegara ini selalu ada kelompok kecil yang ada di jalur anarkis, militan, radikal dan fundamentalis. Tapi politik kebangsaan NU yang selalu ada di tengah, itulah yang diharapkan untuk selalu dilakukan," paparnya.
Nuh meminta IPNU tetap menjaga konsistensinya dalam berjuang dan mengemban aspirasi anak muda dan pelajar NU. IPNU diminta tidak terpengaruh oleh aksi-aksi dan gerakan yang toleran, damai dan bersifat intelektual.
"Tugas IPNU adalah membuat sesuatu yang berbeda. Mengingat sekarang semua elemen masyarakat dari mahasiswa sampai buruh sama-sama demonstrasi, maka seharusnya IPNU bisa mengggunakan pemikiran intelektualnya, bukan ototnya," tegasnya.
Menanggapi imbauan tersebut, Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi berjanji akan tetap mengawal IPNU dalam jalur organisasi yang mengedepankan akal sehat dan damai. Selain itu, pengembangan peran intelektualitas di IPNU akan menjadi prioritas selaian kederisasi.
"Kita akan tetap membawa damai dalam menyampaikan aspirasi. Kita menyayangkan jika ada demo disampaikan secara anarkis. Apalagi oleh orang-orang terdidik," tegasnya.
"Demo boleh saja untuk menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai anarkis. Aspirasi mahasiswa itu akan sangat dihargai kalau tidak anarkis dan tetap mengedepankan intelektual, pemikiran dan gagasan yang lebih baik," kata M Nuh dalam acara Rapimnas dan Harlah IPNU ke-58 di Kampus UI Depok, sebagaimana rilis yang diterima detikcom, Minggu (7/3/2010).
Menurut mantan Menkominfo ini, jika prilaku anarkisme sudah memasuki ranah demokrasi, maka hal itu akan sangat berbahaya jika tidak segera diakhiri. Karena itu, Nuh meminta IPNU sebagai ormas yang berbasis pemuda dan pelajar tidak ikut-ikutan berdemo dengan anarkis.
"Dalam proses perjalan berbangsa dan bernegara ini selalu ada kelompok kecil yang ada di jalur anarkis, militan, radikal dan fundamentalis. Tapi politik kebangsaan NU yang selalu ada di tengah, itulah yang diharapkan untuk selalu dilakukan," paparnya.
Nuh meminta IPNU tetap menjaga konsistensinya dalam berjuang dan mengemban aspirasi anak muda dan pelajar NU. IPNU diminta tidak terpengaruh oleh aksi-aksi dan gerakan yang toleran, damai dan bersifat intelektual.
"Tugas IPNU adalah membuat sesuatu yang berbeda. Mengingat sekarang semua elemen masyarakat dari mahasiswa sampai buruh sama-sama demonstrasi, maka seharusnya IPNU bisa mengggunakan pemikiran intelektualnya, bukan ototnya," tegasnya.
Menanggapi imbauan tersebut, Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi berjanji akan tetap mengawal IPNU dalam jalur organisasi yang mengedepankan akal sehat dan damai. Selain itu, pengembangan peran intelektualitas di IPNU akan menjadi prioritas selaian kederisasi.
"Kita akan tetap membawa damai dalam menyampaikan aspirasi. Kita menyayangkan jika ada demo disampaikan secara anarkis. Apalagi oleh orang-orang terdidik," tegasnya.